Karena jadwal kompetisi Liga Indonesia yang harus dilakoni Persebaya berbenturan dengan jadwal pertandingan Liga champion Asia, tim tersebut meminta kepada PSSI agar mau merevisi jadwal pertandingan mereka. Hal tersebut sudah disampaikan oleh Ketua Harian Persebaya, H. Susanto kepada Sekbid. Liga PSSI, Joko Driyono di Surabaya.

PSSI telah mengeluarkan jadwal kompetisi Ligina 2005 bersamaan dengan pertemuan antar manajer klub peserta di Jakarta, Selasa (15/2). Namun, saat itu belum diketahui adanya benturan jadwal, karena lampiran jadwal yang diberikan PSSI masih berupa matriks.

Menurut Santo, PSSI memang memberi dispensasi revisi bagi Persebaya dan PSM Makassar yang berlaga di Liga Champions Asia. Dan memang dalam matriks terbukti ada beberapa pertandingan yang bentrok.

Dalam jadwal yang dikeluarkan PSSI, Persebaya bakal mengawali laga perdana di kandang dengan menjamu Petrokimia Putra, 5 Maret mendatang. Pertandingan ini sekaligus menandai dibukanya kompetisi Ligina 2005.

Pada jadwal dari PSSI tersebut terdapat sedikitnya enam jadwal Persebaya yang berbenturan, yaitu dimulai Selasa (8/3), tanggal ini, Persebaya dijadwalkan menjamu Persegi Gianyar. Padahal, sehari sesudahnya mereka harus mengikuti pertandingan perdana LCA dengan menjamu Krung Thai di Stadion Tambaksari Surabaya.

Selain itu, pertandingan Persebaya melawan Persita pada 19 Maret juga sulit dilakoni tim berjuluk "Bajul Ijo" itu, karena pertandingan yang dijadwalkan digelar di Tangerang itu waktunya terlalu mepet dengan laga di LCA melawan Bin Dinh di Vietnam, 16 Maret mendatang.

Berikutnya pada 6 April 2004, Persebaya harus bertanding di LCA menjamu Busan Icons dari Korsel, tetapi di jadwal ligina, mereka harus bertanding di tempat yang sama dan hari yang sama melawan Persmin Minahasa.

Selain itu juga, mepetnya jadwal dialami Persebaya saat laga 23 April yang harus melawat ke Persipura Jayapura. Padahal, tiga hari sebelumnya Persebaya masih bertanding di Busan Korea Selatan.

Hal yang sama juga terjadi pada pertandingan Persebaya melawan Persibom Bolamongondow 14 Mei 2005, dimana tiga hari sebelumnya Persebaya masih berada di Thailand melawat ke kandang Krung Thai.
(Ferry)