Sedikitnya 90 persen dana yang digunakan Persatuan Sepak Bola Kota Pekalongan atau Persip untuk mengikuti kompetisi Divisi I 2010 bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Pemerintah Kota setempat. "Kami masih mengandalkan APBD untuk mengikuti kompetisi Divisi I 2010 karena hingga kini belum memiliki sponsor utama dalam pendanaan," kata Manajer Persatuan sepak Bola Kota Pekalongan, Budi Setiawan di Pekalongan, Minggu.

Menurut dia, dana APBD tersebut sebagian besar digunakan untuk keperluan pelaksanaan kompetisi dan kebutuhan lainnya. Dana yang diharapkan dari kucuran APBD sekitar Rp1,8 miliar. Ia mengatakan, untuk pertandingan satu musim kompetisi di Divisi I, Persip Kota Pekalongan sedikitnya membutuhkan Rp2 miliar, sedangkan dana yang tersedia masih jauh dari harapan.

Menanggapi adanya Peraturan Pemerintah dan Permendagri yang membatasi penggunaan dana APBD untuk sepak bola, Budi mengatakan dalam kongres sepak bola di Malang ada anjuran dari Presiden kepada masing masing kepala daerah bisa menggunakan APBD untuk membantu persepakbolaan di daerah.

"Jujur saja, kami tidak mungkin bisa mengikuti kompetisi Divisi I dengan lancar jika tak ditunjang dari APBD," katanya. Ia mengatakan dengan masih minimnya pendanaan Persip diharapkan ada sponsor yang bisa membantu dalam masalah pendanaan(antara)