PSSI memberlakukan perubahan pada kuota pemain asing di Divisi Utama musim depan. Kalau sebelumnya tiap klub boleh mengontrak 5 pemain asing dan yang diperbolehkan turun dalam satu pertandingan hanya empat orang, untuk tahun ini mengalami perubahan. Setiap klub boleh mengontrak lima pemain asing dan semuanya boleh diturunkan dalam pertandingan.

Sementara untuk klub Divisi I tidak mengalami perubahan, setiap klub boleh mengontrak empat pemain asing dan hanya tiga pemain yang boleh dimainkan di lapangan. Sedangkan untuk Divisi II tidak diperbolehkan adanya pemain asing pada klub, agar tiap klub dapat memberikan kesempatan pada pemain local untuk berprestasi lebih cepat.

Dengan komposisi kuota pemain asing tersebut, maka dipastikan jumlah pemain asing yang merumput di Indonesia bertambah banyak. Untuk di Divisi Utama saja, jika 28 klub masing-masing mengontrak lima pemain asing berarti akan ada 140 pemain asing.

Guna menyeleksi pemain asing yang masuk ke Indonesia, PSSI memberlakukan akreditasi agen pemain asing di Indonesia. Saat ini ada delapan agen pemain asing yang mendaftar ke PSSI, namun yang disahkan hanya lima agen. Siapa saja mereka, Nugraha maupun Ketua Bidang Liga Andi Darussalam belum mau menyebutkan.

Namun, menurut direktur salah satu agen pemain asing, Ligina Sportindo, Edy Syahputra, kelima agen yang saat ini sudah beroperasi mendistribusikan pemain asing di antaranya Ligina Sportindo yang dikomandoi dirinya, Jima Sport milik Jimy Rojas, Mutiara Hitam milik Onana, Komodo Sport milik Mabuang Kessack, dan Sanches Gol Manajemen milik Sanches.

Diharapkan, kelima agen pemain yang telah disahkan oleh PSSI tersebut harus membawa pemain yang berkualitas ke Indonesia. Jika tidak, pemain akan dideportasi dari Indonesia atau PSSI tidak akan mengesahkannya. Selain itu, PSSI juga meminta kepada tiap klub harus benar-benar jeli dalam menyeleksi pemain asing.
(Ferry)